Bangun Jembatan Kaca Memerlukan Perhatian Khusus, Simak Penuturan Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik UMM

Kamis, 30 November 2023 02:52 WIB   FAKULTAS TEKNIK

Malang (30/11), Dalam beberapa waktu terakhir, jembatan dengan bahan dasar kaca telah menjadi tren yang populer. Pengembang sering kali tertarik untuk mengembangkan jembatan ini karena bentuk visualnya yang estetis dan nilai artistik yang tinggi. Banyak jembatan kaca bahkan menjadi ikon wisata yang sering dijadikan tempat foto oleh masyarakat.

Namun, kejadian malapetaka baru-baru ini di Banyumas, Jawa Tengah, di mana sebuah jembatan kaca pecah dan menyebabkan kecelakaan fatal bagi beberapa pengunjung, menunjukkan bahwa pembangunan jembatan kaca memerlukan perhatian khusus. Dalam mengulas peristiwa tersebut, seorang dosen Teknik Sipil dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ir. Andi Syaiful Amal, MT, IPM, ASEAN Eng., mencatat tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun jembatan kaca.

"Setidaknya ada tiga aspek mendasar yang perlu diperhatikan, yaitu konstruksi, struktur, dan bahan atau materialnya. Terutama jika pembangunan dilakukan di lokasi yang memiliki kondisi ekstrem," ujar Andi.

Andi menekankan bahwa struktur jembatan harus melalui perhitungan yang cermat, termasuk pemuaian dan penyusutan yang terjadi akibat perubahan suhu, baik panas maupun dingin. Jika tidak diperhitungkan dengan baik, jembatan berisiko mengalami keretakan atau bahkan pecah, mengancam keselamatan pengunjung.

"Kaca sebagai bahan rentan terhadap keretakan, sehingga perubahan suhu yang signifikan dalam jangka waktu lama dapat menjadi bahaya. Hal ini berlaku bahkan untuk jembatan pejalan kaki," jelasnya.

Dalam hal material, jembatan kaca idealnya memiliki ketebalan kaca sekitar 1,5 sentimeter. Perlu memperhitungkan beban fluktuatif, tingkat keramaian, berat badan pengunjung, dan perubahan cuaca. Perubahan ini secara berulang dapat menyebabkan keretakan pada kaca.

Terakhir, Andi menyoroti pentingnya melakukan evaluasi berkala terhadap kondisi jembatan kaca. Standarisasi terkait konstruksi, seperti penggeseran kaca, keretakan, kelonggaran baut, dan aspek konstruksi lainnya, harus diperhatikan secara rutin.

“Semua yang terkait dengan struktur dan material harus dievaluasi secara berkala agar jembatan tetap aman dan dapat menjadi destinasi wisata yang aman bagi masyarakat," pungkasnya.

Shared: