para dosen Teknik UMM saat melakukan survey jembatan KUKAR |
Kutai - Runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara (KUKAR), membuat rasa keingintahuan dari beberapa dosen teknik UMM untuk meneliti penyebab ambruknya jembatan. Alasan itu yang melatarbelakangi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan survey jembatan Kutai Kartanegara (17/12). Kegiatan itu diikuti oleh 5 orang dosen teknik, yaitu Erwin Rommel, Ali Mukhtar, Chairil Saleh, Alik Ansyori Alamsyah dan Yunan Rusdianto.
Erwin Rommel, Pembantu Dekan I, menganalisis bahwa jembatan dalam kondisi yang cukup fatal kerusakannya terutama pada bagian angker bloknya dan dada bagian jembatan yang mengalami perubahan posisi yang cukup besar.
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan, bahwa penyebab ambruknya jembatan KUKAR dikarenakan kelalaian dalam melakukan perawatan jembatan tersebut. “Pada waktu melakukan perawatan jembatan, kendaraan masih tetap berlalu lalang melintasi jembatan, akibatnya jembatan menjadi tidak stabil, sehingga pada waktu pengencangan baut jembatan pun ambruk”, ungkapnya.
Kurangnya SDM yang berkompeten dan keterbatasan alat yang dimiliki oleh pengelolah jembatan kabel juga merupakaan salah satu penyebabnya, terang pria yang menamatkan S2-nya di UGM itu. “jembatan memang memerlukan perawatan, kita tidak bisa meninggalkan jembatan begitu saja setelah selesai di bangun, seperti pengencangan baut dan pengecekan ulang”, tambahnya.
Pria kelahiran Aceh, 21 maret 1967 tersebut juga mengungkapkan ada dua hal yang harus diperhatikan dalam melakukan perawatan jembatan, yaitu umur jembatan dan jenis material yang digunakan. “Hasil survey ini nantinya akan dikaji lebih lanjut dan hasilnya akan diterapkan sebagai pembelajaran pada mahasiswa dalam melakukan rekonstruksi bangunan”, kata Erwin. Pelajaran yang bisa kita petik dari peristiwa ini adalah bagaimana perawatan menjadi sesuatu hal yang tidak kalah pentingnya dari desain bangunan, paparnya. (iend/ag_pr/pra)