Ikuti Capstone Project Expo, Mahasiswa UMM Ciptakan Teknologi Smart Garden untuk Bantu Optimalkan Produktivitas Budidaya Tumbuhan

Selasa, 22 Agustus 2023 03:38 WIB   FAKULTAS TEKNIK

Malang (22/8), Smart Garden merupakan inovasi terbaru dari mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang yang resmi dikenalkan ke publik melalui program Capstone Expo Project, pada Jum'at (14/07/2023). Dilengkapi berbagai fitur unggulan, teknologi Smart Garden ini dinilai mampu secara efektif meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya tumbuhan, baik dari lingkup rumah tangga hingga skala industri.

Gagasan Smart Garden pada dasarnya bukan istilah baru, khususnya di dunia budidaya tumbuhan. Sayangnya, dari berbagai teknologi yang dirancang sebelumnya, masih ditemukan berbagai kekurangan, sehingga belum dapat menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan produktivitas budidaya tumbuhan. "Teknologi Smart Garden yang ada sekarang masih cenderung mahal ya mas, dengan kisaran harga 5-6 juta dengan fitur yang cuma 1 atau 2, jadi permasalahan yang diselesaikan sangat terbatas", ujar Viky Firmansyah, ketua kelompok yang menggagas Smart Garden ini. Melihat realita tersebut, Viky merasa perlu adanya kebaharuan berupa solusi kongkrit atas permasalahan yang ada dirasakan pembudidaya tumbuhan saat ini.

Teknologi Smart Garden yang digagas Viky dan kawan-kawan dilengkapi berbagai fitur unggulan, mulai dari monitoring level air, kelembaban tanah, kadar nutrisi dan air dalam tanah, penambahan nutrisi, serta penyiraman waktu otomatis. Selain itu, teknologi ini juga dikembangkan  sedemikian rupa sehingga dapat digunakan pada berbagai media, diantaranya tanaman buah dalam pot (tabulampot) maupun tumbuhan yang ditanam mengunakan media tanah.

Viky dan rekan-rekannya juga mengembangkan aplikasi yang mampu mengakses dan mengelola seluruh fitur yang ada pada teknologi Smart Garden ini sehingga dapat diaktivasi kapanpun dan dimanapun sesuai kebutuhan, tanpa terkendala tempat dan waktu. Aplikasi tersebut menyediakan berbagai macam pilihan fitur yang dapat diatur dan digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berbagai keunggulan tersebut menjadikan teknologi Smart Garden ini sebagai solusi kongkrit terhadap kebutuhan dan permasalahan para pembudidaya tumbuhan yang ada saat ini.

Produk yang dilahirkan dari gagasan Smart Garden ini memiliki potensi yang begitu besar apabila dikembangkan dengan baik. Namun, saat ini Viky menilai masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu untuk diperbaiki lagi dalam proses pengembangan teknologi ini. Pria kelahiran Wonogiri tersebut mengatakan, "Saat ini tantangan terbesar masih di biaya produksi ya, karena untuk bahan bakunya saja bisa menyentuh angka 4 juta, belum terhitung proses produksi alatnya".

Ia juga menambahkan terkait harga jual yang akan cenderung mahal apabila produk ini diproduksi dan dipasarkan secara massal. Viky mengatakan "kalau dijual, mungkin di angka 10 juta baru kita bisa untung. Dengan fitur yang kami tawarkan sebetulnya masih sangat worth it, tapi saya merasa masih bisa ditekan lagi biaya produksinya supaya bisa lebih terjangkau harganya" ujar mahasiswa program studi Teknik Elektro tersebut.

Viky juga menyampaikan harapannya terkait teknologi Smart Garden supaya tidak hanya berhenti di program Capstone Project Expo ini. Viky juga menyampaikan keyakinannya terhadap potensi dari produk ini untuk kemudian dikembangkan dan mampu benar-benar menjadi produk yang siap untuk dipasarkan, sehingga manfaatnya pun dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat.

Shared: