Program Studi Teknik Elektro di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah mengadakan Capstone Project Expo 2023, di mana 25 karya inovasi terbaik mahasiswa dipamerkan. Acara tersebut berlangsung di Aula Fakultas Teknik Lantai 6 Gedung GKB UMM pada Jumat (14/7) lalu.
Beberapa karya inovatif yang dipamerkan mencakup Soc baterai untuk sistem DC microgrid yang hemat energi, Robonet yang membantu para asisten dokter, Sistem kontrol kecepatan motor DC, power inverter untuk merubah arus DC ke AC, Simulator PLTMH, serta alat pendeteksi kesehatan otomatis untuk ayam, dan lain-lain.
Kaprodi Teknik Elektro, Khusnul Hidayat, ST., MT., menjelaskan bahwa Capstone Design Project merupakan tuntutan dari akreditasi nasional dan internasional. Prodi Teknik Elektro UMM berusaha keras untuk mengimplementasikan kegiatan ini agar dapat segera mendapatkan akreditasi internasional. Tujuan ini untuk meningkatkan mutu program studi dan mendapatkan pengakuan dari lembaga akreditasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Capstone Design Project adalah mata kuliah kulminasi yang melibatkan kombinasi dari empat mata kuliah. Mahasiswa diminta untuk menciptakan karya inovatif berdasarkan rangkuman dari beberapa mata kuliah tersebut. Karya tersebut harus berupa minimal prototipe, karena simulasi tidak selalu mencakup semua aspek alat. Harapannya, dengan program Capstone Design Project ini, mahasiswa Teknik Elektro akan semakin peduli terhadap lingkungan dan menghasilkan solusi nyata untuk permasalahan industri maupun masyarakat.
Khusnul berharap bahwa mahasiswa menjadi lebih terampil dan inovatif melalui program ini, sehingga karya-karya mereka dapat bermanfaat bagi masyarakat. Penilaian karya dilakukan berdasarkan sikap, pengetahuan, dan inovasi, serta telah melalui uji produk sehari sebelum acara expo.
Peserta Capstone Project Expo 2023 merupakan mahasiswa semester 8 yang telah berhasil melewati uji produk. Bagi mereka, inovasi yang dihasilkan menjadi bagian dari penilaian tugas akhir, sehingga tidak diwajibkan untuk membuat skripsi. Salah satu peserta, M. Iqbal Choirul, menyatakan kebahagiaannya dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini, terutama karena karya inovatifnya membebaskannya dari penulisan skripsi. Bersama tiga temannya, Iqbal menciptakan alat pendeteksi ayam yang sakit untuk mengatasi masalah kesehatan di peternakan ayam.