Masih diselimuti oleh nuansa Ujian Akhir Semester, Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang mencoba memberikan wawasan baru bagi mahasiswanya dengan menyuguhkan kuliah tamu. Kuliah tamu kali ini sedikit berbeda dari biasanya karena jurusan memfasilitasi dengan pemateri yang tidak biasanya.
Dia adalah Prof. Dr. Taufik, MSEE (Dr. Taufik, red) yang menjadi pemateri kuliah tamu jurusan Teknik Elektro kali ini. Dr. Taufik adalah seorang indonesia yang telah berkesempatan menyelesaikan studi hingga S3 di California University, USA. Saat ini beliau masih aktif sebagai dosen pengajar di tempat kuliahnya dulu. Dr. Taufik juga aktif dalam penelitian tentang energy terutama renewable energy di USA.
Mengawali acara kuliah tamu yang dilaksanakan di aula BAU UMM tersebut, Pembantu Rektor 1, Prof. Prof. Dr. Sujono, M.Kes. membuka acara tersebut. Dalam membuka acara tersebut, Dr. Sujono mengutarakan bahwa dirinya bangga dengan kuliah tamu seperti ini. Beliu menambahkan bahwasannya dengan hadirnya pemateri-pemateri tamu yang berkompeten seperti Dr. Taufik bisa menjadikan nilai positif dalam akreditas. Beliau juga mengharapkan bahwasannya kuliah tamu seperti ini, mungkin bisa terus diberdayakan atau intensitasnya ditambahkan, mengingat teknologi yang ada perkembangannya lebih cepat dari proses pendidikan itu sendiri.
“Kuliah tamu yang membahas tentang energi matahari dan soft switching sebenarnya bukan teknologi yang baru untuk saat ini”, terang Dr. Taufik dalam memulai kuliah tamu yang dimulai pada pukul 13.00 WIB tersebut. Menurut Dr. Taufik, Amerika sendiri telah mengembangkan teknologi ini pada pertengahan era 80-an yang dimana waktu itu renewable energy masih hangat diperbincangkan. Dr. Taufik kemudian memberikan fakta-fakta efisiensi dan manfaat dari renewable energy.
Dari fakta-fakta tersebut Dr. Taufik mengemukakan bahwasannya langkah paling potensial dalam mencari sumber daya alam yang terbarukan adalah dengan memanfaatkan sumber cahaya dari matahari. Dr. Taufik pun memberikan data-data tentang debit intensitas cahaya dan panas yang dipancarkan matahari dan diterima oleh bumi. “Daerah katulistiwa seperti indonesia adalah tempat yang paling ideal dalam menerapkan konsep pemanfaatan energy matahari.” Jelas Dr. Taufik dengan menunjukkan data yang terkait berupa gambar grafik persebaran panas matahari di Indonesia
Beberapa teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengolah sinar matahari tersebut, bahkan dengan melakukan modifikasi dan menggabungkan unsur aesthetic(keindahan) pemanfaatan energy ini lebih menarik. Hal ini dibuktikan Dr. Taufik dengan menjelaskan lagi data tentang panel penerima (receiver) yang dapat dimodifikasi dengan menggunakan fiberoptic untuk penggunaan daylight tube lamp. “daylight tube lamp adalah lampu yang dimanfaatkan dengan meneruskan cahaya yang diterima dari matahari dan disalurkan menggunakan fiber optic dan disebarkan oleh reflektor.
Usai menerangkan materi hingga pukul 15.00 WIB, sesi pertanyaan dibuka. Tak sedikit mahasiswa yang ingin bertanya. Moderator kemudian memberikan limitless waktu sehingga terjadi hujan pertanyaan tentang energi matahari ini. Banyak diantaranya yang mendasar dalam bertanya sehingga Dr. Taufik pun menjelaskan dan mencoba berinteraksi dengan peserta dengan mengupas teori-teori dasar dari elektronika. Dan kemudian dari teori tersebut, dihubungkan dengan pembahasan pemanfaatan energi matahari ini.
“Ndak seperti kunjungan saya yang dulu ya, pertanyaan itu bary muncul setelah saya pancing terlebih dahulu, sekarang luar biasa dan mudah mudahan bisa terus seperti ini dan saya semakin cinta dengan UMM” terang Dr. Taufik disela-sela pertanyaan yang ditujukan kepadanya. (as)