Malang, Universitas Muhammadiyah Malang(UMM) melalui Fakultas Teknik tidak henti-hentinya berinovasi dan memberikan manfaat yang signifikan kepada masyarakat. Salah satu dari inovasi ini adalah terwujudnya riset dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro(PLTHM) sejak tahun 2006 silam. Dengan selesainya proyek ini, UMM menjadi satu-satunya universitas di kawasan nasional yang menerapkan teknologi PLTMH ini. Hal ini dikarenakan proyek yang sekelas dengan proyek ini, secara umum merupakan sebuah proyek macrostructure yang dikerjakan oleh sebuah instansi profesional dan merupakan lembaga komersial.
Untuk saat ini UMM memberikan kesempatan bagi universitas lain maupun umum untuk menilik teknologi PLTMH yang ada di UMM ini. UMM melalui Fakultas Teknik memberikan beberapa program untuk hal ini. Program yang disajikan antara lain seperti Kursus dan Pelatihan. Program kursus khususnya, merupakan program yang mengedepankan analisa teori dan praktik implementasi yang dibahas dari multidisiplin ilmu. Materi-materi tentang teknologi ini secara langsung disampaikan oleh expert dari proyek ini yakni Ir. Diding Suhardi, MT , Ir. Soewignyo, MT., dan Mahmud Effendi, ST. beberapa expert ini adalah sekaligus merupakan perancang, pengembang, dan peneliti PLTMH itu sendiri.
Universitas Negeri Malang adalah salah satu yang melakukan kerjasama ini. dengan mengedepankan pola study banding, Universitas Negeri Malang atau yang lebih akrab dengan nama UM ini mengkursuskan mahasiswanya yang berasal dari Fakultas Teknik Jurusan Mesin sebanyak tujuh kelas. Dari setiap kelas secara bergantian mempelajari PLTMH ini, mulai dari paparan teknik, analisis, dan pengetahuan umum yang diberikan di kelas hingga langsung survey menuju lapangan tempat PLTMH didirikan. Dan hingga saat ini sudah hampir berjalan empat minggu kegiatan kursus ini yang berarti tersisa tiga kelas untuk diberikan kursus mengenai teknologi ini.
Lain halnya dengan pola pelatihan yang ditawarkan UMM, program pelatihan lebih kepada ilmu praktis yang akan diajarkan. Informasi yang didapat dari expert PLTHM menyebutkan bahwa, program pelatihan dilaksanakan selama enam hari berturut-turut dan lebih kepada penerapan praktis dari teknologi ini seperti halnya penerapan konsep turbin, pen stock, dan lainnya.
Dengan dibukanya pemahaman teknologi micro hydro ini, Ir Diding mengharapkan bahwa UMM tidak selalu saja menjadi follower dalam teknologi, akan tetapi kita juga bisa menjadi trend setter dalam pengembangan micro hydro di lingkungan kampus saat ini. Ir Diding menambahkan bahwa, hal ini juga merupakan upaya kita untuk mendukung pemanfaatan energi yang hijau atau yang saat ini lebih dikenal dengan istilah “go green”. (as/setb)