Zamzami Septiropa menyampaikan presentasinya. |
Malang - UMM mengirimkan timnya untuk mewakili Indonesia mempresentasikan hasil penelitian pada acara Green Business Forum di Seoul, Korea Selatan (26/10). Anggota tim UMM yang didelegasikan yaitu beberapa dosen dari Fakultas Ekonomi, Pertanian dan Teknik.
Salah satu dosen Teknik Sipil yang berkesempatan untuk melakukan presentasi di sana adalah Zamzami Septiropa. “Saya sangat senang dapat mempresentasiakn hasil penelitian kami di sana”, kenang Zam, saat ditemui di Laboratorium Hidrolik UMM, Rabu pekan lalu (28/12). “Di sana, saya mempretasikan tentang pengolahan sampah menjadi energy listrik”, imbuhnya.
Saat itu, selain dia, dosen yang mempresentasikan hasil penelitian tim UMM dalam Green Business Forum di Korea adalah Maftuchah yang merupakan dosen pertanian UMM. Dosen yang akrab disapa Ucha ini mempresentasikan tentang jarak pagar untuk biodiesel.
Peristiwa yang tak akan dilupakan oleh Zam itu ternyata diawali oleh undangan dari Korea Energy Management Corporation (KEMCO) dan Korea Energy Economics Institute (KEEI) untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka di Korea. Zam mengatakan, alasan UMM di undang ke sana karena UMM memiliki proyek agreement, berbentuk Joint Research bersama KEEI.
Acara ini diselenggarakan oleh Kementrian Ekonomi Korea yang bekerjasama dengan KEMCO, yang merupakan badan dibawah Kementrian Ekonomi Korea. Pada acara itu, KEMCO juga menggandeng lembaga penelitian Korea yaitu, KEEI. “Forum tersebut merupakan salah satu forum terbesar di Seoul, Korsel. Selain itu, forum itu juga menjadi ajang bertemunya para pebisnis Korea yang membahas hasil penelitian dari berbagai negara”, ujarnya. Beberapa Negara yang juga mengirimkan perwakilannya untuk melakukan presentasi di forum tersebut antara lain Uzbekistan, Kirgizstan, Filipina, Kamboja dan Denmak.
Moment yang sangat berkesan bagi tim UMM di sana yaitu, pada saat melakukan presentasi. “Waktu itu kita menggunakan batik, dan para peserta di forum langsung mengenali asal Negara kita (Indonesia, red) padahal kita belum memperkenalkan diri”, ujar Pria penyuka film Korea ini.
Model presentasi yang dilakukan disana sangat berbeda dengan yang sering kita lihat di Indonesia pada umumnya, ujar Zam. “setelah melakukan presentasi, kita duduk di kursi melingkar, lalu direktur-direktur dari perusahaan yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penelitian tersebut, mendatangi kita untuk bertanya secara langsung dan detail secara face to face. Cara tersebut menurut mereka lebih efektif”, kata Zam. “ ternyata dengan cara seperti itu, saya lebih mudah menjelaskan kepada mereka”, imbuhnya.
Acara yang berlangsung selama satu minggu ini merupakan puncak dari proyek penelitian sebelumnya. Tahun depan rencanaya kita akan lebih fokus pada pengembangan proyek penelitian, ujar Zam.(pra/iend/ag_pr)