Rumah tidak hanya sebagai tempat berlindung, tetapi juga sebagai simbol identitas, privasi, dan keamanan. Maka dari itu rumah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi setiap orang. Banyaknya perumahan yang dijual dengan harga terjangkau memang dapat menuntaskan sedikit masalah seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial. Namun, juga perlu diketahui bahwa tantangan sosial seperti akses terhadap perumahan yang layak dan isu lingkungan harus diatasi agar semua orang dapat menikmati manfaat dari rumah yang nyaman dan berkelanjutan.
“kalau kita berbicara tentang sebenarnya gitu orientasinya kelayakan. Kelayakan itu banyak segi yang harus dipertimbangkan. Jadi pertama ada kelayakan lingkungan. Kedua, kelayakan tempat, situasi. Betul-betul kita harus memikirkan, di lingkungan itu ada aspek sosial, ada aspek teknis, dan juga spesifikasi,” Tanggapan dosen Teknik Sipil UMM yakni Dr. Ir. Moh. Abduh, ST, MT, IPM, ACPE, ASEAN Eng.
Setiap perumahan yang dijual harus uji kelayakan dari segi lingkungan. Abduh berpendapat bahwa memilih rumah itu adalah memilih suatu tempat yang akan ditinggali selama hidup tanpa pertimbangan akan dijual. Oleh karena itu wajib pagi para pembeli untuk meninjau secara utuh mulai dari aspek lingkungan sosial yang akan mempengaruhi kehidupan bertetangga, pendidikan, dan lain-lain. Sekaligus dari aspek teknis yang itu berhubungan dengan arsitektural, letak posisi rumah, pemandangan, atau lingkungan hijau. “Hal tersebut perlu dipikirkan jadi jangan sampai tergiur rumah dengan harga murah tapi dengan berbagai alasan seperti posisi yang kurang tepat, bahan bangunan yang kurang bagus membuat merasa tidak nyaman dirumah sendiri dan selalu muncul rasa was-was,” ucapnya menambahkan.
Dalam membangun atau membeli rumah jelas harus merinci pembiayaan yang akan dikeluarkan. Jelas, harga itu bermainnya dengan material. Material, kemudian dengan suasana. Suasana dan posisi. Posisi dari lokasi. Semua saling berkesinambungan untuk menentukan harga tersebut. Kemudian, disisi lain suasana panorama yang ditampilkan dari lokasi tersebut juga mempengaruhi. Jika panorama yang ditampilkan bagus secara visual maka, itu menjadi daya tarik tersendiri. Abduh juga menjelaskan bahwa membeli rumah sangat mempengaruhi aspek psikologis tentang keamanan dan kenyamanan.
“Ideal biasanya harganya juga tinggi tapi ada yang ekonomis, nah perlu digaris bawahi bahwa ekonomis itu bukan berarti murah. murah itu jika harganya sangat berada dibawah kompetitor. Tapi tentu harus ingat bahwa standar yang tadi saya sampaikan dari aspek lingkungan sosial, lingkungan teknis, dan spesifikasi itu menjadi pertimbangan. Di sisi lain ya, hubungan psikologis. Karena kalau terlalu murah biasanya memang mengkhawatirkan. Karena kita bisa berhitung kalau harga sekian, ini saja sudah sekian. Bahan yang dipakai ini segini-segini. Jadi kita perlu berpikir secara rasional untuk aspek kenyamanan dan keamanan yang tidak terbataskan” Jelas Dosen Teknik Sipil tersebut.